Tidak Sekedar Bumbu Dapur, Ini Manfaat Bawang Putih 

Sabtu, 11 Juni 2022 | 23:23:57 WIB

Metroterkini.com - Bawang putih dengan nama ilmiah Allium sativum L. ini selama ini sudah diakui memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Bawang putih menjadi salah satu bumbu masak yang paling banyak ditemukan dan sering dikonsumsi masyarakat Indonesia. 

Oleh karena itu, selain dipakai sabagai bahan bumbu masakan karena dapat menambah rasa gurih dan lezat pada masakan, bawang putih juga digunakan dalam ramuan obat-obatan. Kandungan komponen aktif bawang putih.

Peneliti di Balai Besar Pertanian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Kementerian Pertanian, Kirana Sanggrami S dalam Buku Saku Bahan Potensial untuk Antivirus dan Imun Booster 2021 bahwa bawang putih memiliki banyak komponen aktif yang memang berdasarkan penelitian bermanfaat bagi kesehatan kita. 

Dalam satu siung bawang putih didapatkan kandungan sebagai berikut. 

Air 58,58 persen 
Protein 6,36 persen 
Lemak 0,40 persen 
Karbohidrat 33,06 persen 
Gula 1 persen 

Total serat pangan 2,1 persen 
Gula 1 persen 
Asam lemak jenuh 0,09 persen 
Asam lemak tidak jenuh 0,25 persen 

Selain beberapa nutrisi penting di atas, ada banyak komponen aktif yang juga terkandung di dalam bawang putih. Komponen aktif pada bawang putih adalah senyawa allisin (golongan organosulfur), dialil trisul?da (golongan organosulfur), ajoene (golongan organosulfur) dan kuersetin (golongan ?avonoid). 

Manfaat bawang putih bagi kesehatan 
Berikut beberapa manfaat bawang putih bagi kesehatan, terutama dalam hal antivirus dan imun booster tubuh kita. 

1. Bawang putih menghambat multiplikasi virus 
Seperti yang disebutkan di atas, salah satu kandungan komponen aktif pada bawang putih adalah allisin, dialil trisulfida, dan ajoene. Ketiganya komponen ini diketahui dapat melewati membran fosfolipid sel, sehingga menghambat multiplikasi virus atau replikasi virus yang banyak. 

Kirana menjelaskan, senyawa allisin diperoleh dari komponen yang bernama allin atau S-alil-sistein yang dirombah oleh enzim allinase menjadi allisin. Ternyata tidak hanya ketiga komponen itu saja yang berperan besar dalam menghambat replikasi virus di dalam tubuh, ada lagi senyawa aktif yang juga turut berperan yakni Kuersetin. 

"Kuersetin berperan dalam menghambat pembentuan RNA polymerase yang diperlukan dalam replikasi virus dan menghambat pelekatan virus pada sel tubuh,” kata dia. 

2. Bawang purih menghambat pertumbuhan virus 
Pada umumnya, virus yang masuk ke dalam tubuh akan mencari inang atau reseptor yang cocok untuk dijadikan tempat virus itu berkembang biang, bereplikasi menjadi lebih banyak dan menyerang tubuh manusia dari dalam. Nah, kandungan allisin dan kuersetin yang ada di dalam bawang putih ternyata sangat baik dalam menghambat proses yang satu ini. 

"Allisin dan kuersetin juga mengubah transkripsi dan translasi genom virus dalam sel inang dan menghambat pertumbuhan virus,” kata dia. 

Dalam beberapa literatur ditemukan bahwa kedua komponen aktif tersebut nyatanya juga efektif untuk menghambat virus Ebola, influenza A, influenza B, rhinovirus, HIV, herpers simplex virus 1, herpes simplex virus 2, bronchitis,Newcastle disease virus, dan potato virus Y. 

3. Bawang putih sebagai antibakteri 
Selain baik untuk menghambat replikasi dan pertumbuhan virus, ternyata komponen aktif yang terkandung di dalam bawang putih juga baik untuk melawan bakteri dan berbagai potensi penyakit lain. 

Diketahui bahwa komponen aktif pada bawang putih juga berfungsi sebagai antibakteri, antihiperlipidemia, aktivitas antitumor, antikanker dan immuno-regulatory. 

4. Bawang putih menghambat penggandaan virus 
Kandungan komponen aktif bawang putih yakni flavonoid disebutkan bermanfaat atau efektif untuk menghambat penggandaan virus. 

"Senyawa ini (flavonoid) dapat menghambat pembentukan protein dan material genetik pada virus,” jelas Kirana dalam buku tersebut. 

Lebih lanjut, ia menjelaskan, beberapa literatur menyebutkan bahwa virus dapat dicegah oleh nitric oxide (NO) dengan dua kemungkinan mekanisme. Mekanisme pertama adalah dengan mencegah replikasi RNA virus, dan kedua adalah dengan menghambat fusi spike protein dengan reseptor (ACE2). 

Adapun, ketersediaan nitric oxide dalam tubuh dapat dipenuhi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan dan L-Arginin. 

"Produk olahan bawang putih yang disebut black garlic (bawang hitam) mengandung antioksidan dan L-Arginin yang tinggi,” jelasnya. 

Sebagai informasi, black garlic merupakan salah satu produk olahan bawang putih yang dikembangkan BB Pascapanen. Black garlic dihasilkan dari pengolahan bawang putih dengan cara dipanaskan pada suhu dan kelembaban yang tinggi tanpa penambahan zat lain. [**]
 

Terkini